Memulai Bisnis dengan Ide Orang Lain
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki ide kreatif dan berhasil menerapkannya dalam bisnis. Namun, tidak semua wirausaha harus memiliki ide orisinal untuk memulai bisnis yang sukses. Beberapa wirausaha sukses justru terinspirasi oleh ide orang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh-contoh wirausaha yang berhasil berkat ide dari orang lain.
1. Tokopedia
Tokopedia adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009, Tokopedia terinspirasi dari situs web e-commerce asal AS, eBay. William dan Leontinus ingin membuat platform e-commerce yang serupa dengan eBay, namun untuk pasar Indonesia. Ide ini kemudian berkembang menjadi Tokopedia yang kita kenal sekarang.
2. Grab
Grab adalah aplikasi ride-sharing terbesar di Asia Tenggara. Didirikan oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling pada tahun 2012, Grab terinspirasi dari aplikasi ride-sharing asal AS, Uber. Anthony dan Hooi Ling ingin membawa konsep ride-sharing ke Asia Tenggara dan membuat aplikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna di kawasan tersebut. Grab kemudian menjadi aplikasi ride-sharing terbesar di Asia Tenggara.
3. Detik
Detik adalah salah satu portal berita online terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Budiono Darsono pada tahun 1998, Detik terinspirasi dari portal berita asal AS, CNN. Budiono ingin membuat portal berita online yang serupa dengan CNN, namun untuk pasar Indonesia. Ide ini kemudian berkembang menjadi Detik yang kita kenal sekarang.
4. Gojek
Gojek adalah aplikasi multi-layanan terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010, Gojek terinspirasi dari aplikasi multi-layanan asal India, Ola. Nadiem ingin membawa konsep aplikasi multi-layanan ke Indonesia dan membuat aplikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna di Indonesia. Gojek kemudian menjadi aplikasi multi-layanan terbesar di Indonesia.
5. Traveloka
Traveloka adalah salah satu platform booking tiket online terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Ferry Unardi pada tahun 2012, Traveloka terinspirasi dari platform booking tiket online asal AS, Expedia. Ferry ingin membuat platform booking tiket online yang serupa dengan Expedia, namun untuk pasar Indonesia. Ide ini kemudian berkembang menjadi Traveloka yang kita kenal sekarang.
6. Bukalapak
Bukalapak adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Achmad Zaky pada tahun 2010, Bukalapak terinspirasi dari situs web e-commerce asal AS, eBay. Achmad ingin membuat platform e-commerce yang serupa dengan eBay, namun untuk pasar Indonesia. Ide ini kemudian berkembang menjadi Bukalapak yang kita kenal sekarang.
7. Blibli
Blibli adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Kusumo Martanto pada tahun 2011, Blibli terinspirasi dari situs web e-commerce asal AS, Amazon. Kusumo ingin membuat platform e-commerce yang serupa dengan Amazon, namun untuk pasar Indonesia. Ide ini kemudian berkembang menjadi Blibli yang kita kenal sekarang.
8. Lazada
Lazada adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Didirikan oleh Rocket Internet pada tahun 2012, Lazada terinspirasi dari situs web e-commerce asal AS, Amazon. Rocket Internet ingin membuat platform e-commerce yang serupa dengan Amazon, namun untuk pasar Asia Tenggara. Ide ini kemudian berkembang menjadi Lazada yang kita kenal sekarang.
9. Shopee
Shopee adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Didirikan oleh Forrest Li pada tahun 2015, Shopee terinspirasi dari situs web e-commerce asal China, Taobao. Forrest ingin membawa konsep e-commerce ke pasar Asia Tenggara dan membuat platform yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna di kawasan tersebut. Shopee kemudian menjadi platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara.
10. Tiket.com
Tiket.com adalah salah satu platform booking tiket online terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Natali Ardianto pada tahun 2011, Tiket.com terinspirasi dari platform booking tiket online asal AS, Expedia. Natali ingin membuat platform booking tiket online yang serupa dengan Expedia, namun untuk pasar Indonesia. Ide ini kemudian berkembang menjadi Tiket.com yang kita kenal sekarang.
Kesimpulan
Banyak wirausaha sukses yang terinspirasi dari ide orang lain. Ide tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang dituju. Contoh-contoh wirausaha di atas menunjukkan bahwa tidak semua ide harus orisinal untuk memulai bisnis yang sukses.
FAQ
1. Apakah wirausaha harus memiliki ide orisinal untuk memulai bisnis?
Tidak. Wirausaha sukses bisa saja terinspirasi dari ide orang lain dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan pasar yang dituju.
2. Apa keuntungan memulai bisnis dengan ide orang lain?
Keuntungan memulai bisnis dengan ide orang lain adalah kamu bisa memanfaatkan ide yang sudah terbukti sukses dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan pasar yang dituju.
3. Apakah terinspirasi dari ide orang lain dianggap plagiarisme?
Tidak. Terinspirasi dari ide orang lain tidak dianggap plagiarisme selama kamu mengembangkan ide tersebut dengan cara yang berbeda dan sesuai dengan kebutuhan pasar yang dituju.
4. Apa yang harus dilakukan jika ingin memulai bisnis dengan ide orang lain?
Jika ingin memulai bisnis dengan ide orang lain, kamu harus melakukan riset pasar untuk mengetahui apakah ide tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar yang dituju. Kamu juga harus mengembangkan ide tersebut dengan cara yang berbeda dan menambahkan nilai tambah untuk memenangkan persaingan di pasar.
5. Apakah terinspirasi dari ide orang lain bisa membawa kesuksesan?
Ya, terinspirasi dari ide orang lain bisa membawa kesuksesan asalkan kamu mampu mengembangkan ide tersebut dengan cara yang berbeda dan sesuai dengan kebutuhan pasar yang dituju.